BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Bealakang
Salah
satu kriteria yang sebaiknya digunkan dalam pemilihan media adalah dukungan
terhadap isi dalam bahan pelajaran dari kemudahan memperolehnya. Apabila media
yang sesuai belum tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkannya sendiri.
Oleh karena itu, pada bagian ini akan diuraikan teknik pengembangan media
sederhana yang dikerjakan sendiri oleh guru. Media tersebut meliputi media
berbasis visual, media berbasis audio visual, dan media berbasis komputer.
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah
satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai
bentuk dan jenis media pembeljaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber
ilmu pengetahuan bagi siswa.
1.2
Rumusan Masalah
1)
Bagaimana
pengembangan media berbasis visual?
2)
Bagaimana
pengembangan media berbasis audio-visual?
3)
Bagaimana
pengembangan media berbasis komputer?
4)
Bagaimana
multimedia berbasis komputer dan interaktive video?
1.3
Tujuan Penulisan
1)
Mengetahui
bagaimana pengembangan media berbasis visual.
2)
Mengetahui
bagaimana pengembangan media berbasis audio-visual.
3)
Mengetahui
bagaimana pengembangan media berbasis komputer.
4)
Mengetahui
bagaimana multimedia berbasis komputer dan interaktive video
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Media Berbasis Visual
Jika
mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain, yang ada di sekitar kita,
seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak
gagasan untuk merancang bahan visula yang menyangkut penataan elemen-elemen
visual yang ditampilkan. Tataan elemen-elemen itu harus menampilkan visual yang
dimengerti, terang/dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu
menyampaikan pesan yang diinginkan penggunanya. Dalam proses penataan itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, yaitu antara lain:
1.
Kesederhanaan
Secara umum
kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang
atau rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan
dipahami. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi
(misalnya antara 15 sampai 20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang
sederhana dengan gaya huruf yang mudah dibaca dan tidak terlalu beragam dalam
satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga
harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.
2.
Keterpaduan
Keterpaduan mengacu
kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika
diamati akan befungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling
terkait dan menyatu sebagai sesuatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan
suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan membantu pemahaman pesan dan
informasi yang dikandungnya.
3.
Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin,
seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu
unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran,
hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau penekanan dapat diberikan kepada
unsur terpenting.
4.
Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang
penayang yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya
simetris. Keseimbangan yang seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal.
Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan visual yang sama dan
sebangun. Oleh karena itu keseimbangan formal cenderung berdampak statis.
Sebalingknya keseimbangan formal tidak keseluruhannya simetris memberikan kesan
dinamis dan menarik perhatian.
5.
Bentuk
Bentuk yang aneh asing bagi siswa dapat membangkitkan
minat dan perhatian. Oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai unsur visual
dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran, perlu diperhatikan.
6.
Garis
Garis dapat digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga
dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari urutan-urutan khusus.
7.
Tekstur
Tekstur adalah unsur yang dapat menimbulkan kesan kasar
dan halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya
warna.
8.
Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia
harus digunakan dengan hati-hati memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan
untuk memberi kesan pemisahan atau dan penekanan, atau membangun keterpaduan.
Disamping itu warn adapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang
digambarkan, menunjukkan kesamaan dan perbedaan, dan menciptakan respon
emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika
menggunakan warna, yaitu: (1) pemilihan warn akhusus (merah, biru, kuning, dan
sebagainya). (2) nilai warna (tingkat ketebalan dnan ketipisan warna itu
dibandingkan dengan unsur lain dengan visual tersebut), dan (3) dan intensitas
dan kekuatan warna itu memberikan dampak yang diinginkan.
a.
Gambar.
Gambar yang dimaksudkan termasuk foto, lukisan/gambar, sketsa (gambar garis).
Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini untuk memvisualisasikan
konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
1)
Gambar
jadi. Gambar yang dikumpulkan dan dipilih untuk digunakan dalam penyampaian
materi pelajaran sebaiknya difotocopy. Gambar-gambar itu kemudian digabungkan
dengan label jadi dengan huruf-huruf lekat. Hasilnya dapat difotocopy kemudian
dicetak di atas kertas fotografi yang baik dengan ukuran yang diinginkan.
2)
Gambar
garis (sketsa atau stick figure)
b.
Fotografi.
Foto yang digunakan sebagai media pembelajaran harus aristik dalam arti foto
tersebut mempertimbangkan faktor-faktor, seperti komposisi, pewarnaan yang
efektif, dan teknik pengambilan dan pemrosesan yang baik. Selanjutnya foto
harus cukup besar dan jelas.
9.
Chart
dan bagan
Sebaiknya chart itu ditekan hingga hanya berisi informasi
verbal dan visual yang minimum untuk dapat dipahami, informasi pengajaran dan
pesan-pesan isi pelajaran dikomunikasikan melalui saluran visual, dan materi
verbal hanya diadakan untuk mendukung pesan verbal. Beberapa macam chart atau
bagan antara lain:
·
Bagan
organisasi menunjukkan hubungan atau rantai perintah/komando dalam suatu
organisasi seperti perusahaan, organisasi sosial, lembaga pemerintahan.
·
Chart
klasifikasi mirip dengan bagan organisasi tetapi umumnya digunakan untuk
menjelaskan atau menglompokkan objek, peristiwa atau spesies.
·
Garis
(alur) waktu menggambarkan hubungan kronologis antara peristiwa-peristiwa yang
terjadi.
·
Bagan
air (flowchart) adalah bagan proses yang menunjukkan suatu urutan, prosedur
atau aliran proses.
10. Grafik
Grafik menampilkan sajian visual dan angka-angka. Ada 4
macam grafik yaitu: (1) grafik batang, (2) grafik garis, (3) grafik lingkaran,
(4) grafik gambar.
11. Transparansi
Transparansi
merupakan gambar atau film besar yang diproyeksikan oleh penyaji (guru) untuk
memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka, atau ringkasan di
depan kelompok kecil atau kelompok besar. Pembuatan transparansi tidak langsung
ada beberapa antara lain:
Ø
Tranper
tempel, proses transper tempel menggunakan huruf-huruf atau simbol-simbol serta
grafis yang terdapat di pasaran, misalnya dengan rugos.
Ø
Transper
copi.
Ø
Transper
elektronik, pembuatannya dengan sistem komputer dengan memerlukan perangkat
komputer dengan plotter atau plinter injek atau laser.
2.2
Media Berbasis Audio Visual
1.
Radio dan Tape
Bahan-bahan
pelajaran yang telah direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu, misalnya rekaman
suara, berbagai jenis alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada
anak-anak, bermain, melakonkan cerita, nyanyian dan lain-lain. Langkah-langkah
perekaman dalam menggunakan materi pelajaran dapat diikuti sebagai berikut:
1)
Mempersiapkan
diri. Memeriksa dan mencoba materi kemudian membuat catatan tentang hal-hal
penting.
2)
Membangkitkan
semangat siswa. 1) mengidentifikasi materi, 2) memberikan latar menarik tentang
program itu, 3) membahas materi secara singkat bersama-sama, 4) membuat daftar
kata-kata kunci.
3)
Mendengarkan
materi audio.
4)
Diskusi
materi program audio.
5)
Menindaklanjuti
program.
2.
Kombinasi Slide dan Suara
Media
pengajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
untuk berbagai tujuan pengajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikan atau mendorong respon emosional. Satu tayangan atau
seperangkat gambar bisa disertai oleh satu narasi yang sesuai sebagai
penghantar dari unit pembelajaran. Narasi lain dapat disertakan terutama untuk
menyajikan pelajaran secara lebih rinci.
Keefektifan
pelajaran melalui multimedia seperti memerlukan perhatian khusus kepada
faktor-faktor sebagai berikut:
a)
Sajikan
konsep-konsep atau gagasan satu per satu. Pesan yang lebih dari satu, baik
melalui visual maupun verbal, akan membagi perhatian siswa sehingga kedua pesan
itu nantinya tidak terserap oleh siswa.
b)
Satu
gambar yang ditayangkan di layar perlu tetap diproyeksikan ke layar selama
diperlukan.
c)
Susunlah
unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur itu, dengan
pertimbnagan bahwa pesan utama diletakkan di tengah-tengah layar dan informasi
lainnya.
d)
Pilihlah
musik yang dapat menyentuh perasaan utuk penyajian, tetapi perhatikan jangan
sampai musik mengatasi narasi.
e)
Jangan
terlalu banyak narasi, biarkanlah gambar-gambar yang akan menyajikan informasi
atau pesan-pesan.
Langkah-langkah pengembangan media pengajaran slide-tape
adalah sebagai berikut:
1)
Menganalisis
karakteristik siswa (pengetahuan awal siswa).
2)
Menetapkan
tujuan pembelajaran.
3)
Membuat
perancangan bagaimana pengaturan penyajian dalam urutan pembuatan penyajian.
4)
Buatlah
sketsa gambar, bahan, simbol, diagram grafik atau kartun untuk butiran-butiran
bahasan pada kartu indeks (ukuran 8 x 14 cm). Pada bagian bawah sketsa tulislah
pertanyaan singkat yang dapat butir inti yang ingin disajikan.
5)
Edit
dan revisi kartu rencan tadi dengan mempertimbangkan aspek kepraktisannya.
6)
Gunakan
catatan untuk mempersiapkan naskah audio.
2.3
Media Berbasis Komputer
Seperti
telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan komputer sebagai media pembelajaran
dikenal dengan nama pengajaran dengan bantuan komputer (computer assisted
instruction atau CAI) atau computer
assisted learning (CAL). Dilihat dari situasi belajar dimana komputer digunakan
untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa membentuk tutorial, drillis and
practice, dan permainan.
1)
Tutorial
Program pegajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru
sistem tutor yang dilakukan yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi
atau pesan berupa suatu konsep disajikan di layar komputer dan teks, gambar
atau grafik. Pada saat yang tepat siswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasikan, dan
menyerap konsep itu, suatu pertanyaan atau soal diajukan. Jika jawaban siswa
benar, komputr akan melanjutkan penyajian informasi atau konsep berikutnya,
jika jawaban salah komputer dapat kembali ke informasi konsep sebelumnya atau
pindah ke salah satu dari beberapa penyajian informasi konsep remedial.
Pemindahan ke salah satu konsep remedial ditentukan oleh jenis kesalahan yang
dibuat oleh siswa.
2)
Drillis
and practice (latihan)
Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat
penguasaan konsep dapat dilakukan dengan modus. Komputer menyiapkan serangkaian
soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam
buku/lembaran kerja.
3)
Simulasi
Program simulasi
dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di
dunia nyata, misalnya siswa menggunakan komputer untuk mensimulasikan
menerbagkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau memanipulasi
pengadilan pembangkit listrik tenaga nuklir. Program ini berusaha memberikan
pengalaman masalah “dunia nyata” yag berhubungan dengan resiko seperti bangkrut,
malapetaka nuklir, dan lain-lain.
4)
Permainan
instruksional
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat
memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan
instruksional yang berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan
keterampilan penggunaan papan ketik pada komputer. Siswa dapat menjadi terampil
mengetik karena dalam permainan siswa dituntut menginput data dengan mengetik
jawaban atau perintah dengan benar.
2.4
Multimedia Berbasis Komputer dan Interaktive Video
Arti
multimedia yang umumnya dikenal adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks,
suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan satu kesatuan yang secara
bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran.
Konsep
penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan
perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagai
mana biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu. Jenis
peralatan itu adalah komputer, video kamera, video casette recorder, overhead
projektor, multivision, CD player, compact disc.
Informasi
yang disampaikan multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat di
layar monitor dan ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead
projektor, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya. Multimedia
bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik,
mudah dimengerti, dan jelas.
Kemampuan
teknologi elektonika semakin besar. Bentuk informasi grafiis, video, animasi,
diagram, suara dan lain-lain. Dengan mudah dapat dihasilkan dengan mutu yang
cukup baik. Misalnya, video kamera berfungsi merekam video yang diinginkan
untuk kemudian di transfer dan digabungkan dengan animasi, grafik, video sudah
banyak tersedia dalam kompac disc, yang apabila ditampilkan di komputer melalui
CD drive komputer itu maka informasi yang ada dalam disc, baik berupa tes,
gambar, grafik, dan lain-lain dapat diakses dan dipindahkan untuk digabungkan
dengan informasi lainnya.
Multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan untuk
penggunaannya dalam bidang pendidikan. Meskipun saat penggunaan media masih
dianggap mahal, dalam beberapa tahun mendatang biaya itu akan semakin rendah
dan dapat terjangkau sehingga dapat digunakan secara meluas di berbagai jenjang
sekolah.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Media Berbasis Visual
Pengembangan
media berbasis visual ini perlu mempertimbangkan unsur-unsur berikut: (1)
kesederhanaan. (2) keterpaduan, (3) penekanan, (4) keseimbnagan, (5) bentuk,
(6) garis, (7) tekstur, (8) warna, (9) chart dan bagan, (10) grafik, (11)
transparansi.
2. Media Berbasis Audio-Visual
Pengenbangan
media berbasis audio-visual menyangkut: (1) radio dan tape, (2) kombinasi slide
dan suara.
3. Media Berbasis Komputer
Pada
media ini menggunakan computer assisted instruction (CAI) yang dapat membentuk:
(1) tutorial, (2) drillis dan practice, (3) permainan.
4. Multimedia Berbasis Komputer dan Interaktive Video
Multimedia
adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi.
Penggabungan ini merupakan satu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan
informasi, pesan, atau isi pelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Tanjung, Ratna, (2014). Media Pendidikan Sains Fisika. Medan : Unimed Press.